Sabtu, 04 September 2010
Asal Mula Marga Way Lima
Marga Way Lima adalah Marga Lampung Pesisir yang menempati lima way (sungai) yaitu Way Mincang, Way Kuripan, Way Tuba, Way Awi dan Way Padang Ratu yang kemudian menyatu di sungai induk yaitu Way Sekampung.
Way Mincang mengalir di Kecamatan Pardasuka, Way Kuripan dan Way Tuba mengalir di Kecamatan Kedondong, Way Awi mengalir di Kecamatan Way Lima, dan Way Padang Ratu mengalir di perbatasan Kecamatan Way Lima dengan Kecamatan Gedong Tataan. Jadi Marga Way Lima menempati 4 kecamatan yaitu Pardasuka, Kedondong, Way Lima dan Sebagian Gedong Tataan.
Asal kata “Way Lima” mungkin juga berasal dari kata “Buay Lima”. Kata “Buay” bermakna keturunan dan kata “Lima” bermakna Lima Marga dari Cukuh Balak (Bandakh Lima) yaitu Marga Putih, Marga Badak, Marga Limau, Marga Pertiwi dan Marga Kelumbaian. Hal ini didasarkan bahwa di Marga Way Lima dikenal juga istilah Seputih, Sebadak, Selimau, Sepertiwi, Sekelumbaian sebagai asal marga mereka.
Jika hal ini benar, bahwa kata Way Lima berasal dari kata “Buay Lima” yang berarti keturunan lima marga di Cukuh Balak, maka keturunan Marga Limau di Talang Padang dapat juga di masukan pada Marga Way Lima karena juga masih keturunan salah satu marga dari Cukuh Balak. Tapi istilah “Way Lima” tidak dikenal di Talang Padang karena mereka masuk dalam Marga Gunung Alip.
b. Sebab Perpindahan dari Cukuh Balak
Perpindahan sebagian penduduk dari Lima Marga di Cukuh Balak ke daerah pedalaman membentuk kesatuan adat Marga Way Lima. Adapun sebab-sebab perpindahan tersebut yaitu :
1. Tanah yang sempit untuk lahan pertanian karena dikelilingi daerah yang berbukit-bukit, sehingga sebagian besar penduduknya melakukan perpindahan ke daerah yang lebih baik untuk kelangsungan hidup anak keturunannya. Seperti perpindahan sebagian besar penduduk Marga Badak sekitar tahun 1700-an ke daerah Way Awi (Kota Dalom, Gedung Dalom, Tanjung Agung, Tanjung Khaja, dan Pekon Doh) kecamatan Way Lima.
2. Terjadi letusan Gunung Krakatau tahun 1883 yang menyebabkan tsunami dan abu tebal yang menyelimuti daerah permukiman dan pertanian. Sehingga banyak penduduk yang pindah kepedalaman membuka pemukiman baru. Marga Putih ke daerah Kedondong, Marga Limau ke daerah Talang Padang, serta Marga Badak - Marga Pertiwi - Marga Kelumbayan menyebar keberbagai daerah seperti Pardasuka, Kedondong, Way Lima, Punduh Pidada, Padang Cermin dan lain-lain.
3. Adanya pembangunan jalan penghubung dari Teluk Betung ke Kota Agung yang melewati daerah Kemiling - Gedong Tataan – Way Lima – Kedondong – Pardasuka – Pringsewu – Talang Padang – Gisting (Lintas Barat) pada jaman kolonial Belanda Tahun 1900-an membuat sebagian penduduk dari daerah Cukuh Balak pindah ke daerah-daerah yang dilalui jalan tersebut. Perpindahan ini masih berlangsung sampai jaman kemerdekaan Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sangat membantu sebagai informasi bagi anak bangsa terutama yang berasal dari daerah waylima agar mereka mengetahaui tentang asal - usul dan keturunannya. Apabila mengacu pada dokumen yang ada di Amesterdam Belanda tentang wilayah waylima, maka wilayah tersebut hingga mencapai ke Negeri Sakti Gedung Tataan. Semoga kita dapat menjaga Budaya dan kearifan lokal Marga Waylima agar tetap lestari dan tak hilang ditelan zaman. Jayalah Marga Waylima.
BalasHapusSalam jak khantau Agussani(jati Agung, Pardasuka)
Maaf...
HapusTidak ada data yg mendukung wilayah adat marga way lima sampai ke negeri sakti gedung tataan, sebab daerah tersebut masuk dalam wilayah marga semah
Desa kububatu kec.way khilau adalah salah satu desa tertua di marga way lima. Mohon penelusuran sejarah asal muasal desa kubu batu. Terima kasih
BalasHapusDiakui tidak diakui waykepayang/ kubutu harus diakuisdiakui salah desa tertua di marga way lima.
BalasHapusWaykepayang kububatu berasal jukhai pampangan putih unggak, yg
Silsilah keturunannya
BATIN DALOM
mempunyai 3 anank laki²
1. TUKHAS ( TanjungaTanjung khususia kepakhda suka. Saibatin Bandakh Agung Tj Khusia )
2. PATIH ( Sai Batin Waykepayang/ Kububatu
3. MENANG/ KAKHYA BATAWI JAYA ( Saibatin Pampangan kec Gedong Tataan )